Sejarah Keperawatan
Dosen
Pengajar: Ns.Rukmini Harun S.Kep
Disusun
Oleh:
Sari
Syafitri Baso
Program Studi Ilmu
Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Manado
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan hidayah-Nya tim penulis akhirnya dapat menyelesaikan Laporan “Sejarah Keperawatan Internasional Dan
Nasional”. Adapun Makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
dari Ibu
Ns. Rukmini Harun S.Kep selaku dosen Mata Kuliah Ilmu
Keperawatan Dasar 1 (IKD 1 ) yang diselesaikan sesuai sumber yang
diberikan dalam penugasan.
Dalam Penulisan makalah ini
kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
.
Manado, 17 September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A). Sejarah Keperawatan Internasional
1. Zaman Purba dan Keagamaan
2. Zaman Permulaan
Masehi
3. Permulaan
Abad XVI
4. Masa Sebelum,Selama
Dan Seseudah Perang Dunia II
5. Periode
tahun 1950
1. Masa sebelum Kemerdekaan
2. Masa
setelah Kemerdekaan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A..
LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan
kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga
keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada,
dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan
kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan
advokatif.
Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk
pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah
etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat
dengan baik lanjut. Di sisi lain , banyak dari perawat- perawat sekarang kurang
mengetahui tentang sejarah keperawatan baik nasional maupun internasional . Sehingga mereka kurang mengerti
dan memahami sejarah dari profesi yang sedang mereka geluti saat ini.
B.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan
Pembelajaran Umum (TPU) :
Setelah mempelajari sejarah keperawatan,mahasiswa diharapkan mampu
memahami kecenderungan dan arah perkembangan keperawatan Dunia dan perkembangan
keperawatan di Indonesia dari zaman ke zaman
2. Tujuan
Pembelajaran Khusus (TPK) :
Setelah mahasiswa selesai mengikuti proses pembelajaran diharapkan mampu
:
1. Menjelaskan
perkembangan keperawatan pada zaman purbakala
2. Menjelsakan
perkembangan keperawatan pada zaman pertengahan
3. Menjelaskan
perkembangan keperawatan pada zaman baru
4. Menjelaskan
perkembangan Keperawatan pada zaman modern
5. Menjelaskan
pokok-pokok sejarah perkembangan pelayan Dan pendidikan Keperawatan di
Indonesia dari zaman VOC
6. Menjelaskan
perkembangan Kep.di Indonesia pada zaman penjajahan
7. Menjelaskan
perkembangan Kep.di Indonesia pada zaman kemerdekaan
8. Menjelaskan
pokok-pokok berdirinya perkembangan Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
BAB II
PRMBAHASAN
“Sejarah Perkembangan Keperawatan
Internasional Dan
Nasional”
Pelayanan
keperawatan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pelayanan
kesehatan secara keseluruhan sudah dikenal jauh sebelum kemerdekaan bahkan
sudah lama dikenal di dunia. Sejarah perkembangan keperawatan dapat dilihat
dari dua tinjauan : pertama, ditinjau dari perkembangan keperawatan di
dunia dan kedua, perkembangan keperawatan di Indonesia.
Mempelajari sejarah keperawatan akan
memberikan kebanggaan tersendiri, karena bisa mengingatkan kita pada perawat di
masa lalu yang telah bekerja keras, hingga akhirnya kita bisa merasakan
hasilnya seperti sekarang ini. Sejarah keperawatan akan membuka mata kita
tentang bagaimana perkembangan keperawatan, bagaimana tantangan yang dihadapi
dan apa yang akan dicapai oleh keperawatan di masa datang. Mengetahui masa lalu
dan memahami keperawatan terdahulu akan memberzikan suatu kesempatan untuk
menggunakan pengalaman dan pelajaran yang dapat digunakan di masa kini dan masa
depan.
Lahirnya
keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan manusia, yaitu
penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan untuk
menjaga seseorang tetap sehat dan memberikan rasa nyaman, pelayanan dan
keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara umum tujuan keperawatan relatif
sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan dipengaruhi oleh perubahan
kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan berkembang secara bertahap.
Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradapan manusia.
Kepercayaan
terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta kondisi sosial ekonomi
masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissanceserta gerakan
revolusi Luther turut mewarnai perkembangan keperawatan di dunia. Pada awal
sejarahnya, keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas dan
pembentukannya berkaitan erat dengan dorongan alami untuk melayani dan
melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur keperawatan sama tuanya dengan
kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan kedokteran saling
bergantung satu sama lain. Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa
perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan medis
(Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan perempuan
telah memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam keperawatan dimulai
sekitar 300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad keenam jumlah laki-laki
yang memasuki dunia keperawatan semakin meningkat.
A.
Sejarah Keperawatan Internasional
Perkembangan
keperawatan di dunia dapat diawali sejak zaman manusia itu diciptakan (manusia
itu ada) di mana pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk
merawat diri sendiri sebagai contoh Seorang Ibu mempunyai naluri keperawatan
terhadap anaknya dengan menyusui istilah ini disebut juga mother instinct. Adapun
perkembangan Keperawatan meliputi :
1.
Zaman
Purba dan Zaman Keagamaan
·
Zaman Pruba
Menggambarkan keperawatan pada
zaman primitive merupakan hal yang sulit, juga sulit untuk
membedakan peran dokter dan perawat. Pada masa itu, perawatan dan penyembuhan
penyakit diperoleh dari penyebaran dari mulut ke mulut. Peran wanita
tradisional sebagai istri, ibu, anak perempuan dan saudara perempuan selalu
mencakup perawatan dan pengasuhan anggota keluarga yang lainnya. Istilah
perawat (nurse) berasal dari perawatan yang diberikan ibu kepada
bayinya yang tidak berdaya.
Pada zaman purba (primitive culture),
Kekuatan Mistik /spiritual mempengaruhi kehidupan manusia dizaman purba
kepercayaan ini disebut animisme. dimana paham ini manusia meyakini sakit
penyakit disebabkan oleh Kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib batu-batu
besar, gunung-gunung yang tinggi, pohon-pohon yang besar,
sungai-sungai yang besar, dll.
“Jiwa
yang baik membawa kesehatan, jika yang jahat membawa kesakitan dan kematian”
(Calor, Taylor, Lilis dan lemone, 1997).
Pada saat itu peran perawat tidak
berkembang, masyarakat pada masa itu lebih senang pergi ke dukun untuk
mengobatkan anggota keluarganya yang sakit. Masyarakat menganggap bahwa dukun
lebih mampu mencari, mengetahui dan mengatasi roh yang masuk ke tubuh orang
yang sakit.
Pada zaman ini peran tabib dan perawat
jelas berbeda, tabib adalah medicineman yang mengobati penyakit
dengan cara melantunkan lagu, mantra dan sebagainya (Dolan, Fitzpatrick dan
Herman, 1983). Dan peran perawat biasanya ditunjukan oleh Ibu yang merawat
familinya sewaktu sakit dengan memberi perawatan fisik dan memberi obat dari
tumbuh-tumbuhan, peran ini diteruskan sampai
sekarang
Fenomena animisme terlihat pada sejarah Bangsa Mesir dan
Cina. Pada masa itu bangsa Mesir menyembah Dewa Isis, Dewa yang diyakini bisa
menyembuhkan penyakit. Masyarakat Cina menganggap penyakit disebabkan oleh
syetan atau makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain memegang
orang yang sakit, akibatnya perawat tidak diperkenankan untuk merawat orang
yang sakit.
·
Zaman Keagamaan
Pada
zaman ini perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana
seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat
perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama
disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan
yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
Kuil
menjadi pusat perawatan medis sebab orang percaya bahwa penyakit disebabkan
oleh dosa dan kutukan Tuhan.
Kemajuan
peradapan manusia dimulai ketika manusia mengenal agama. Penyebaran agama
sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia sehingga berdampak positif terhadap
perkembangan keperawatan. Pada permulaan Masehi, agama kristen mulai berkembang.
Agama kristen cukup besar mempengaruhi profesi keperawatan. Salah satu catatan
di awal sejarah digambarkan bahwa keperawatan merupakan bentuk perintah
dari Diakonia, suatu kelompok kerja seperti perawat kesehatan masyarakat atau
yang mengunjungi orang sakit. Dalam awal kehidupan gereja, Diakonia dijalankan
oleh perempuan yang ditunjuk oleh pimpinan gereja. Peran mereka adalah
mengunjungi orang yang sedang sakit. Penunjukan dilakukan pada wanita yang
memiliki status sosial yang tinggi. Pada masa ini, keperawatan mengalami
kemajuan yang berarti seiring dengan kepesatan perkembangan agama kristen.
Kemajuan
terlihat jelas, pada masa pemerintahan Lord Constantine, ia mendirikan xenodhoecim atau
hospes dalam bahasa latin yaitu tempat penampungan orang yang membutuhkan
pertolongan, terutama bagi orang-orang sakit yang memerlukan pertolongan dan
perawatan. Kemajuan profesi keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas
dengan berdirinya Rumah sakit terkenal di Roma yang bernama Monastic
Hospital. Rumah Sakit ini dilengkapi dengan fasilitas perawatan berupa
bangsal perawatan, bangsal untuk orang cacat, miskin dan yatim piatu. Sejak
abad pertengahan institusi yang bergerak dalam bidang sosial (1100 M sampai
1200 M) mulai bergerak merawat lansia, orang sakit dan orang miskin
(Deloughery, 1995).
Seperti
di Eropa, pada pertengahan abad VI masehi, keperawatan juga berkembang di benua
Asia. Tepatnya di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah seiring dengan
perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan
keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan
agama Islam. Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak
seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad
S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang
membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin(Elly Nurahmah,
2001). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence
Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah
memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim. Talenta
perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun
dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan
diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah (Miller
Rosser, 2006)
Prof.
Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd
International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for
Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4
Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa
sejarah islam. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal
semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial
yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Saat kota Madinah
berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit, dan
membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr,
Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban
yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga
terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang
terluka dirawat olehnya.
Konstribusi
Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga
terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada
setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat
anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki
kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan
adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan
sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah juga digambarkan
sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Isalam,
meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga merupakan
penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan
pentingnya penyuluhan kesehatan (health education)
Memasuki
abad VII Masehi, agama Islam tersebar ke berbagai pelosok negara dari Afrika,
Asia Tenggara sampai Asia Barat dan Eropa (Turki dan Spanyol). Pada masa
itu di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, ilmu
kimia, hygiene, dan obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan
seperti menjaga kebersihan diri (personal hygiene), kebersihan makanan,
air dan lingkungan berkembang pesat. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500
M), negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan
orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan
banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang
pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan
perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004).
2. Permulaan Abad Masehi dan Pertengahan
Abad VI Masehi
·
Pada Permulaan Masehi
Pada abad ini, agama Kristen
mulai berkembang. Pada masa ini keperawatan mengalami kemajuan yang berarti
seiring dengan perkembangan agama Kristen. Organisasi wanita pertama dibentuk Deaconesses
yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan
laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang
meninggal.
Pada zaman pemerintahan
Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat
penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan Kemajuan profesi
keperawatan ini juga terlihat jelas dengan berdirinya rumah sakit terkenal di
Roma yang bernama Monastic Hospital. Dengan kelengkapan fasilitas berupa
bangsal-bangsal untuk perawatan orang sakit, cacat dan miskin serta yatim
piatu.
·
Pertengahan abad VI Masehi
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah
3. Permulaan Abad XVI
Struktur dan orientasi masyarakat berubah dari
orientasi keagamaan menjadi orientasi pada kekuasaan, yaitu perang,
eksplorasikekayaan alam, semangat kolonial serta perkembangan pengetahuan.
Akibatnya banyak gereja dan tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini
digunakan oleh ordo-ordo keagamaan untuk merawat orang sakit.
Kondisi
ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan keperawatan
Dengan
adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya
bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya
perawat,.wanita yang pernah melakukan kejahatan dan telah berobat (bekas wanita
tuna susila yang sudah bertobat) diterima bekerja sebagai perawat. Akibat
reputasi yang jelek ini, perawat menerima gaji yang rendah dengan jam
kerja lama pada kondisi yang buruk (Taylor C.,dkk, 1989)
Dampak
positif pada masa ini, dengan adanya
perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai
perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti
suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang
salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai
dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat
dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar terhadap perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion
Awalnya
pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya
pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan
keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan
perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama
dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor
perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor
perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat
mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk
oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal
tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus
meningkatkan status perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady
of the Lamp”
4.
Zaman Perang
·
Zaman sebelum Perang Dunia II
Florence Nightingale (1820-1910) merupakan
tokoh pembaharuperawatan pada saat itu dan bahkan sering disebut Ibu Perawatan.
Padawaktu itu, Florence Nightingale sudah menyadari pentingnya suatu sekolah
untuk mendidik para calon perawat, agar dapat diberikanpengetahuan,
keterampilan dan pembinaan mental sehingga dihasilkantenaga perawatan yang
berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampildalam melaksanakan perawatan.
Beliau
menetapkan struktur dasar sebagai prasyarat dalam pendidikan perawat :
a. Mendirikan
sekolah perawat.
b.Menentukan tujuan pendidikan perawat
c.Menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki
para calon sebagai
dasar perawatan.
Di
samping itu, Florence Nightingale telah berpendapat bahwa.
a. Perlu persiapan pendidikan yang
berlainan bagi perawat pelaksana
dan perawat administrator atau supervisor.
b. Perlu diperhatikan bahwa
harus ada perubahan tentang
jam kerja
perawat yang waktu itu
berlangsung 12 jam/hari dan 7 hari / minggu.
c.
Perlu
diperhatikan peningkatan pendapatan perawat setiap 6 bulan, mengingat beban dan
tanggung jawab mereka.Namun, secara menyeluruh perkembangan perawat dari zaman
Florence Nightingale sampai pecah perang dunia II dinilai sangat kecilatau
hampir tidak ada perubahan. Oleh Karena itu, masa ini sering disebutsebagai
masa pemeliharaan.
·
Masa
selama Perang Dunia II
Masa selama Perang Dunia II ini tekanan bagi
dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan panjang sehingga
perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban
perang yang beraneka ragam.
·
Masa
Pasca Perang Dunia II
Akibat Perang dunia II yang mengakibatkan
banyaknyapenderitaan bagi penduduk dunia telah menggugah semua pihak
untuk memperbaiki keadaan dunia. Dasar pemikiran semula, “the nurse
must give total patient care” dalam arti sempit telah
berkembang, dalam artiluas perawat lebih menyadari atas makna totality of
the individual client dari sebelumnya. Oleh karena itu terjadi
perubahan dari perawat bekerjasendiri menjadi bekerja team.
Dalam dekade ini telah dilancarkan perjuangan
untuk pengakuan keperawatan sebagai profesi. Lucille Brown (1948) menulis
sebuahlaporan tentang pengakuan perawat sebagai profesi merupakan titik
tolak yang besar untuk kehidupan perawat dan profesi perawat.
Iamemperhatikan penghargaan pada perawat dalam kaitannya dengantanggung jawab
sebagai penyelenggara pelayanan perawatan yangbermutu. Untuk itu disadari
perlunya suatu pengelolaan pelayanankeperwatan yang baik untuk menjamin mutu
dan sekaligus tersedia alatevaluasi keperawatan tersebut
5. Periode tahun 1950
Pada masa itu keperawatan sudah mulai
menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal
tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master
dan doktoral. Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan
dengan memberikan sis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B.
Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional
Seperti halnya perkembangan keperawatan di
dunia pada umumnya perkembangan keperawatan di Indonesia juga dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi dan sosial dan ekonomi, Penjajahan pemerintah kolonial Belanda
Inggris dan Jepang seta sutuasi pemerintahan Indonesia setelah merdeka mewarnai
perkembagan keperawatan di Indonesia, Perkembangan itu pada hakekatnya dapat
dibedakan atas dua masa yaitu masa sebelum kemerdekaan dan masa setelah
kemerdekaan.
1. Masa Sebelum Kemerdekaan
·
Masa Penjajahan
Belanda
Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Perawat tersebut pertama kali
bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799
yang ditugaskan untuk menjaga/memelihara
kesehatan tentara dan staf Belanda.
Usaha
pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan
Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta,
Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan,
karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
·
Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles, mereka sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles, mereka sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain
o
Pencacaran umum
o
Cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
o
Kesehatan para tahanan
·
Zaman Penjajahan Belanda II (1816-1942)
Setelah pemerintahan diserahkan kembali pada Belanda, maka usaha-usaha kesehatan nampak maju. Prof. Dr. Reinwardt menyusun undang-undang kesehatan, diantaranya tentang praktek dokter, kebidanan, pengobatan dan lain-lain untuk wilayah sekitar Batavia pada 1819 oleh Residen V Pabst didirikan rumah sakit untuk umum di Jakarta, diantara RS. Stadsverban di Glodok Jakarta. Rumah sakit ini mempunyai perlengkapan yang sederhana.
Setelah pemerintahan diserahkan kembali pada Belanda, maka usaha-usaha kesehatan nampak maju. Prof. Dr. Reinwardt menyusun undang-undang kesehatan, diantaranya tentang praktek dokter, kebidanan, pengobatan dan lain-lain untuk wilayah sekitar Batavia pada 1819 oleh Residen V Pabst didirikan rumah sakit untuk umum di Jakarta, diantara RS. Stadsverban di Glodok Jakarta. Rumah sakit ini mempunyai perlengkapan yang sederhana.
Pada tahun
1919 rumah sakit Stadsverban menjadi CBZ (Central Burgerlijke Ziekeninrichting)
yangkemudian dipindahkan di Salemba dan sekarang
dikenal dengan nama RS. Cipto
Mangunkusumo (RSCM)..
Tahun 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan
yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung,
RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah
perawat.
Dr. W. de bosch yang sangat menaruh perhatian terhadap kesehatan mendirikan sekolah dokter jawa (1852), yang kemudian berkembang menjadi STOVIA (1898) dan akhirnya GHS (1927). Ia juga mengadakan persiapan pendidikan kebidanan pada tahun 1852. Tahun 1875 pendidikan kebidanan ini ditutup kembali.Rumah-rumah sakit partikelir(swasta) diadakan oleh Zending.
Muhammadiyah, bala keselamatan. Salah satu yang terkenal adalah rumah sakit di Gang Paal yang sekarang menjadi Rumah Sakit Cikini, didirikan pada tahun 1879. rumah skit yang lain ialah: RS St Carolus di Jakarta, RS St Borromeus di Bandung dan RS Elizabeth di Semarang. Pendidikan perawatan telah ada yang dimulai di RS cikini pada tahun 1900. Pendidikan juru rawat dimulai pada tahun 1906 di RS Glodok pad tahun 1912.
·
Zaman Penjajahan
Jepang (1942 – 1945)
Tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara Jepang. Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.
Tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara Jepang. Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.
2.
Masa
setelah Kemerdekaan
Pada tahun 1949
telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka
memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
Pada tahun 1952
didirikan sekolah perawat /Sekolah Guru
Perawat dan sekolah perawat setimgkat SMP.,
Kemudian pada
tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan profesional setara dengan diploma,
yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat
profesional pemula.
Pada tahun 1985
untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana
yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia dan
akhirnya dengan berkembangnya ilmu keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) dan beberapa
tahun kemudian diikuti berdirinya Pendidikan keperawatan setingkat S1
diberbagai Universitas Indonesia seperti di Badung, Yogyakarta, Surabaya dll
bahkan sampai ditingkat provinsi telah memiliki Fakultas Keperawatan
Tahun 1995 PSIK FK UI
berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip,
UGM, UNHAS dll.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keperawatan lahir sejak
naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan
keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin
berkembang keperawatan. dan pengobatan zaman purba orang-orang pada zaman
dahulu hidup dalam keadaan primitive, namun demikian mereka sudah mampu sedikit
pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati.
Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink) à naluri binatang à "mother instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah). keibuan kemudian bergeser kezaman purba diman zaman ini orang masih percaya pada suatu tantangan adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini di kenal dengan nama anisme, diman seseorang yang sakit dapat disebabkan karna kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan keasehatan atau kesejahteraan.
SARAN
Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink) à naluri binatang à "mother instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah). keibuan kemudian bergeser kezaman purba diman zaman ini orang masih percaya pada suatu tantangan adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini di kenal dengan nama anisme, diman seseorang yang sakit dapat disebabkan karna kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan keasehatan atau kesejahteraan.
SARAN
Untuk menjadi perawat
yang profesional kita harus tahu tentang sejarah perkembangan keperawatan,
karena dengan mengetahui sejarah perkembangankeperawatan kita dapat mengetahui
sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa dahulu dan dimana letak
kekurangan dan kelebihan keperawatan pada masa dahulu sehingga kita bisa
memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar