Rabu, 20 Januari 2016

Materi IKD I (Rukmini Harun)

Makalah Ilmu Keperawatan Dasar 1 Sejarah Keperawatan
Dosen Pengajar: Ns.Rukmini Harun S.Kep

Disusun Oleh:
Sari Syafitri Baso


Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan  (STIKES)
Muhammadiyah Manado






KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr.Wb
             Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya tim penulis akhirnya dapat menyelesaikan Laporan Sejarah Keperawatan Internasional Dan Nasional. Adapun Makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah dari Ibu Ns. Rukmini Harun S.Kep selaku dosen Mata Kuliah  Ilmu Keperawatan Dasar 1 (IKD 1 ) yang diselesaikan sesuai sumber yang diberikan dalam penugasan.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
             
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
 .

Manado, 17 September 2015

Penyusun







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A). Sejarah Keperawatan Internasional
1. Zaman Purba  dan  Keagamaan
2. Zaman Permulaan Masehi
3. Permulaan Abad XVI
4. Masa Sebelum,Selama Dan Seseudah  Perang Dunia II
5.     Periode tahun 1950

B). Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional
1.  Masa sebelum Kemerdekaan
2. Masa setelah Kemerdekaan

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN



A.. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif.
Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik lanjut. Di sisi lain , banyak dari perawat- perawat sekarang kurang mengetahui tentang sejarah keperawatan baik nasional maupun internasional . Sehingga mereka kurang mengerti dan memahami sejarah dari profesi yang sedang mereka geluti saat ini.





B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.     Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
       Setelah mempelajari sejarah keperawatan,mahasiswa diharapkan mampu memahami kecenderungan dan arah perkembangan keperawatan Dunia dan perkembangan keperawatan di Indonesia dari zaman ke zaman
2.     Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :
       Setelah mahasiswa selesai mengikuti proses pembelajaran diharapkan mampu :
1.     Menjelaskan perkembangan keperawatan pada zaman purbakala
2.     Menjelsakan perkembangan keperawatan pada zaman pertengahan
3.     Menjelaskan perkembangan keperawatan pada zaman baru
4.     Menjelaskan perkembangan Keperawatan pada zaman modern
5.     Menjelaskan pokok-pokok sejarah perkembangan pelayan Dan pendidikan Keperawatan di Indonesia  dari zaman VOC
6.     Menjelaskan perkembangan Kep.di Indonesia pada zaman penjajahan
7.     Menjelaskan perkembangan Kep.di Indonesia pada zaman kemerdekaan
8.     Menjelaskan pokok-pokok berdirinya perkembangan Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
















BAB II
PRMBAHASAN


“Sejarah Perkembangan Keperawatan Internasional  Dan Nasional”

Pelayanan keperawatan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pelayanan kesehatan secara keseluruhan sudah dikenal jauh sebelum kemerdekaan bahkan sudah lama dikenal di dunia. Sejarah perkembangan keperawatan dapat dilihat dari dua tinjauan : pertama, ditinjau dari perkembangan keperawatan di dunia dan kedua, perkembangan keperawatan di Indonesia.
Mempelajari sejarah keperawatan akan memberikan kebanggaan tersendiri, karena bisa mengingatkan kita pada perawat di masa lalu yang telah bekerja keras, hingga akhirnya kita bisa merasakan hasilnya seperti sekarang ini. Sejarah keperawatan akan membuka mata kita tentang bagaimana perkembangan keperawatan, bagaimana tantangan yang dihadapi dan apa yang akan dicapai oleh keperawatan di masa datang. Mengetahui masa lalu dan memahami keperawatan terdahulu akan memberzikan suatu kesempatan untuk menggunakan pengalaman dan pelajaran yang dapat digunakan di masa kini dan masa depan.
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan manusia, yaitu penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan memberikan rasa nyaman, pelayanan dan keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara umum tujuan keperawatan relatif sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan berkembang secara bertahap. Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradapan manusia.
Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissanceserta gerakan revolusi Luther turut mewarnai perkembangan keperawatan di dunia. Pada awal sejarahnya, keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas dan pembentukannya berkaitan erat dengan dorongan alami untuk melayani dan melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur keperawatan sama tuanya dengan kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan kedokteran saling bergantung satu sama lain. Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan medis (Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan perempuan telah memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam keperawatan dimulai sekitar 300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia keperawatan semakin meningkat.

A.          Sejarah Keperawatan Internasional
Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali sejak zaman manusia itu diciptakan (manusia itu ada) di mana pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagai contoh Seorang Ibu mempunyai naluri keperawatan terhadap anaknya dengan menyusui istilah ini disebut juga mother instinct. Adapun perkembangan Keperawatan meliputi :
1.     Zaman Purba  dan Zaman Keagamaan
·        Zaman Pruba
Menggambarkan keperawatan pada zaman primitive merupakan hal yang sulit, juga sulit untuk membedakan peran dokter dan perawat. Pada masa itu, perawatan dan penyembuhan penyakit diperoleh dari penyebaran dari mulut ke mulut. Peran wanita tradisional sebagai istri, ibu, anak perempuan dan saudara perempuan selalu mencakup perawatan dan pengasuhan anggota keluarga yang lainnya. Istilah perawat (nurse)  berasal dari perawatan yang diberikan ibu kepada bayinya yang tidak berdaya.
Pada zaman purba (primitive culture), Kekuatan Mistik /spiritual mempengaruhi kehidupan manusia dizaman purba kepercayaan ini disebut animisme. dimana paham ini manusia meyakini sakit penyakit disebabkan oleh Kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib batu-batu besar,  gunung-gunung  yang tinggi, pohon-pohon yang besar, sungai-sungai yang besar, dll.
 “Jiwa yang baik membawa kesehatan, jika yang jahat membawa kesakitan dan kematian” (Calor, Taylor, Lilis dan lemone, 1997).
Pada saat itu peran perawat tidak berkembang, masyarakat pada masa itu lebih senang pergi ke dukun untuk mengobatkan anggota keluarganya yang sakit. Masyarakat menganggap bahwa dukun lebih mampu mencari, mengetahui dan mengatasi roh yang masuk ke tubuh orang yang sakit.
Pada zaman ini peran tabib dan perawat jelas berbeda, tabib adalah medicineman yang mengobati penyakit dengan cara melantunkan lagu, mantra dan sebagainya (Dolan, Fitzpatrick dan Herman, 1983). Dan peran perawat biasanya ditunjukan oleh Ibu yang merawat familinya sewaktu sakit dengan memberi perawatan fisik dan memberi obat dari tumbuh-tumbuhan, peran ini diteruskan sampai sekarang       
 Fenomena animisme terlihat pada sejarah Bangsa Mesir dan Cina. Pada masa itu bangsa Mesir menyembah Dewa Isis, Dewa yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Masyarakat Cina menganggap penyakit disebabkan oleh syetan atau makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain memegang orang yang sakit, akibatnya perawat tidak diperkenankan untuk merawat orang yang sakit.

·        Zaman Keagamaan
Pada zaman ini perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
Kuil menjadi pusat perawatan medis sebab orang percaya bahwa penyakit disebabkan oleh dosa dan kutukan Tuhan.
Kemajuan peradapan manusia dimulai ketika manusia mengenal agama. Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia sehingga berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Pada permulaan Masehi, agama kristen mulai berkembang. Agama kristen cukup besar mempengaruhi profesi keperawatan. Salah satu catatan di awal sejarah digambarkan bahwa keperawatan merupakan bentuk  perintah dari Diakonia, suatu kelompok kerja seperti perawat kesehatan masyarakat atau yang mengunjungi orang sakit. Dalam awal kehidupan gereja, Diakonia dijalankan oleh perempuan yang ditunjuk oleh pimpinan gereja. Peran mereka adalah mengunjungi orang yang sedang sakit. Penunjukan dilakukan pada wanita yang memiliki status sosial yang tinggi. Pada masa ini, keperawatan mengalami kemajuan yang berarti seiring dengan kepesatan perkembangan agama kristen.
Kemajuan terlihat jelas, pada masa pemerintahan Lord Constantine, ia mendirikan xenodhoecim  atau hospes dalam bahasa latin yaitu tempat penampungan orang yang membutuhkan pertolongan, terutama bagi orang-orang sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan. Kemajuan profesi keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya Rumah sakit terkenal di Roma yang bernama Monastic Hospital. Rumah Sakit ini dilengkapi dengan fasilitas perawatan berupa bangsal perawatan, bangsal untuk orang cacat, miskin dan yatim piatu. Sejak abad pertengahan institusi yang bergerak dalam bidang sosial (1100 M sampai 1200 M) mulai bergerak merawat lansia, orang sakit dan orang miskin (Deloughery, 1995).
Seperti di Eropa, pada pertengahan abad VI masehi, keperawatan juga berkembang di benua Asia. Tepatnya di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam. Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin(Elly Nurahmah, 2001). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim. Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah  (Miller Rosser, 2006)
Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Saat kota Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education)
Memasuki abad VII Masehi, agama Islam tersebar ke berbagai pelosok negara dari Afrika, Asia Tenggara sampai Asia Barat  dan Eropa (Turki dan Spanyol). Pada masa itu di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, ilmu kimia, hygiene, dan obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan seperti menjaga kebersihan diri (personal hygiene), kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang pesat. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M), negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004).





2.  Permulaan Abad Masehi dan Pertengahan Abad VI Masehi
·        Pada Permulaan Masehi
Pada abad ini, agama Kristen mulai berkembang. Pada masa ini keperawatan mengalami kemajuan yang berarti seiring dengan perkembangan agama Kristen. Organisasi wanita pertama dibentuk Deaconesses yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan Kemajuan profesi keperawatan ini juga terlihat jelas dengan berdirinya rumah sakit terkenal di Roma yang bernama Monastic Hospital. Dengan kelengkapan fasilitas berupa bangsal-bangsal untuk perawatan orang sakit, cacat dan miskin serta yatim piatu.
·        Pertengahan abad VI Masehi
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah






3.     Permulaan Abad XVI
Struktur dan orientasi masyarakat berubah dari orientasi keagamaan menjadi orientasi pada kekuasaan, yaitu perang, eksplorasikekayaan alam, semangat kolonial serta perkembangan pengetahuan. Akibatnya banyak gereja dan tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh ordo-ordo keagamaan untuk merawat orang sakit.
Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan keperawatan
Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat,.wanita yang pernah melakukan kejahatan dan telah berobat (bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat) diterima bekerja sebagai perawat. Akibat reputasi yang jelek ini, perawat menerima gaji yang rendah dengan jam kerja lama pada kondisi yang buruk (Taylor C.,dkk, 1989)

Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.

Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a.  Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.

Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar  terhadap perkembangan keperawatan :

1.     Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
2.     Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3.     ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”
4.     Zaman Perang
·        Zaman sebelum Perang Dunia II
Florence Nightingale (1820-1910) merupakan tokoh pembaharuperawatan pada saat itu dan bahkan sering disebut Ibu Perawatan. Padawaktu itu, Florence Nightingale sudah menyadari pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para calon perawat, agar dapat diberikanpengetahuan, keterampilan dan pembinaan mental sehingga dihasilkantenaga perawatan yang berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampildalam melaksanakan perawatan.
Beliau menetapkan struktur dasar sebagai prasyarat dalam pendidikan perawat :
a. Mendirikan sekolah perawat.
b.Menentukan tujuan pendidikan perawat
c.Menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon sebagai   
dasar  perawatan.

Di samping itu, Florence Nightingale telah berpendapat bahwa.
a.       Perlu persiapan pendidikan  yang   berlainan  bagi   perawat   pelaksana
      dan perawat administrator atau supervisor.
b.       Perlu diperhatikan bahwa   harus   ada  perubahan   tentang   jam   kerja
      perawat yang waktu itu  berlangsung   12   jam/hari dan 7 hari / minggu.
c.        Perlu diperhatikan peningkatan pendapatan perawat setiap 6 bulan, mengingat beban dan tanggung jawab mereka.Namun, secara menyeluruh perkembangan perawat dari zaman Florence Nightingale sampai pecah perang dunia II dinilai sangat kecilatau hampir tidak ada perubahan. Oleh Karena itu, masa ini sering disebutsebagai masa pemeliharaan.
·        Masa selama Perang Dunia II
Masa selama Perang Dunia II ini tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
·        Masa Pasca Perang Dunia II
Akibat Perang dunia II yang mengakibatkan banyaknyapenderitaan bagi penduduk dunia telah menggugah semua pihak untuk memperbaiki keadaan dunia. Dasar pemikiran semula, “the nurse must  give total patient care” dalam arti sempit telah berkembang, dalam artiluas perawat lebih menyadari atas makna totality of the individual client dari sebelumnya. Oleh karena itu terjadi perubahan dari perawat bekerjasendiri menjadi bekerja team.
Dalam dekade ini telah dilancarkan perjuangan untuk pengakuan keperawatan sebagai profesi. Lucille Brown (1948) menulis sebuahlaporan tentang pengakuan perawat sebagai profesi merupakan titik tolak yang besar untuk kehidupan perawat dan profesi perawat. Iamemperhatikan penghargaan pada perawat dalam kaitannya dengantanggung jawab sebagai penyelenggara pelayanan perawatan yangbermutu. Untuk itu disadari perlunya suatu pengelolaan pelayanankeperwatan yang baik untuk menjamin mutu dan sekaligus tersedia alatevaluasi keperawatan tersebut

5.     Periode tahun 1950
Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan sis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.












B.          Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional
Seperti halnya perkembangan keperawatan di dunia pada umumnya perkembangan keperawatan di Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan sosial dan ekonomi, Penjajahan pemerintah kolonial Belanda Inggris dan Jepang seta sutuasi pemerintahan Indonesia setelah merdeka mewarnai perkembagan keperawatan di Indonesia, Perkembangan itu pada hakekatnya dapat dibedakan atas dua masa yaitu masa sebelum kemerdekaan dan masa setelah kemerdekaan.
1.     Masa Sebelum Kemerdekaan
·         Masa Penjajahan Belanda
Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang ditugaskan untuk menjaga/memelihara kesehatan tentara dan staf Belanda.
Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.

·        Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles, mereka sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain
o   Pencacaran umum
o   Cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
o   Kesehatan para tahanan


·        Zaman Penjajahan Belanda II (1816-1942)
Setelah pemerintahan diserahkan kembali pada Belanda, maka usaha-usaha kesehatan nampak maju. Prof. Dr. Reinwardt menyusun undang-undang kesehatan, diantaranya tentang praktek dokter, kebidanan, pengobatan dan lain-lain untuk wilayah sekitar Batavia pada 1819 oleh Residen V Pabst didirikan rumah sakit untuk umum di Jakarta, diantara RS. Stadsverban di Glodok Jakarta. Rumah sakit ini mempunyai perlengkapan yang sederhana.
Pada tahun 1919 rumah sakit Stadsverban menjadi CBZ (Central Burgerlijke Ziekeninrichting) yangkemudian dipindahkan di Salemba dan sekarang dikenal dengan nama RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM)..

Tahun 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.

Dr. W. de bosch yang sangat menaruh perhatian terhadap kesehatan mendirikan sekolah dokter jawa (1852), yang kemudian berkembang menjadi STOVIA (1898) dan akhirnya GHS (1927). Ia juga mengadakan persiapan pendidikan kebidanan pada tahun 1852. Tahun 1875 pendidikan kebidanan ini ditutup kembali.Rumah-rumah sakit partikelir(swasta) diadakan oleh Zending.

Muhammadiyah, bala keselamatan. Salah satu yang terkenal adalah rumah sakit di Gang Paal yang sekarang menjadi Rumah Sakit Cikini, didirikan pada tahun 1879. rumah skit yang lain ialah: RS St Carolus di Jakarta, RS St Borromeus di Bandung dan RS Elizabeth di Semarang. Pendidikan perawatan telah ada yang dimulai di RS cikini pada tahun 1900. Pendidikan juru rawat dimulai pada tahun 1906 di RS Glodok pad tahun 1912.

·         Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
Tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara Jepang. Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.




2.     Masa setelah Kemerdekaan
Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
Pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat /Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat SMP.,
Kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan profesional setara dengan diploma, yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat profesional pemula.
Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia dan akhirnya dengan berkembangnya ilmu keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya Pendidikan keperawatan setingkat S1 diberbagai Universitas Indonesia seperti di Badung, Yogyakarta, Surabaya dll bahkan sampai ditingkat provinsi telah memiliki Fakultas Keperawatan
Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.









BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN

Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan. dan pengobatan zaman purba orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive, namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati.

Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink) à naluri binatang à "mother instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah). keibuan kemudian bergeser kezaman purba diman zaman ini orang masih percaya pada suatu tantangan adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini di kenal dengan nama anisme, diman seseorang yang sakit dapat disebabkan karna kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan keasehatan atau kesejahteraan.

SARAN

Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu tentang sejarah perkembangan keperawatan, karena dengan mengetahui sejarah perkembangankeperawatan kita dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa dahulu dan dimana letak kekurangan dan kelebihan keperawatan pada masa dahulu sehingga kita bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik .


DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar